Pada hari Minggu, 27 Juli 2025, tim KKN Mahasiswa menyelenggarakan kegiatan penyuluhan yang bertempat di balai Dusun Cikadu. Acara ini dihadiri oleh puluhan warga yang antusias untuk belajar lebih lanjut mengenai pengelolaan sampah, khususnya sampah organik yang banyak dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dan pertanian.

Mengapa Pengelolaan Sampah Organik Penting?

Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwa sampah organik jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi sarang penyakit. Namun, jika diolah menjadi kompos, sampah ini dapat berubah menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk menyuburkan tanah perkebunan dan pertanian warga, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Langkah-Langkah Membuat Kompos Sederhana:

  1. Siapkan Wadah: Gunakan wadah bekas seperti ember besar atau karung. Beri lubang di bagian bawah untuk sirkulasi udara.
  2. Pisahkan Sampah: Masukkan sampah organik seperti sisa sayuran, buah, dan daun kering. Hindari memasukkan tulang, daging, atau minyak.
  3. Tambahkan Tanah: Tutup lapisan sampah dengan selapis tanah untuk membantu proses dekomposisi dan mengurangi bau.
  4. Jaga Kelembapan: Pastikan kompos tetap lembap (tidak terlalu basah atau kering) dengan menyiramnya secara berkala.
  5. Aduk Rutin: Aduk tumpukan kompos setiap satu minggu sekali agar udara tercampur rata dan proses pembusukan lebih cepat.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan praktik singkat pembuatan lubang biopori. Warga berharap program seperti ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi desa.