Video ini mengisahkan perjalanan panjang bangsa Indonesia di bawah penjajahan bangsa asing selama ratusan tahun, yang pada akhirnya melahirkan semangat persatuan untuk merebut kemerdekaan.
Awal Mula Kedatangan Bangsa Eropa
Pada abad ke-16, kekayaan rempah-rempah Indonesia seperti cengkeh dan pala menjadi daya tarik utama bagi bangsa Eropa. Rempah-rempah ini sangat berharga di Eropa untuk berbagai keperluan. Selain untuk mencari keuntungan (Gold), kedatangan mereka juga dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai kejayaan bangsa (Glory) dan menyebarkan ajaran agama Nasrani (Gospel). Beberapa bangsa Eropa yang datang adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda, di mana Belanda melalui kongsi dagangnya, VOC, berhasil mendominasi untuk waktu yang lama.
Penderitaan dan Perlawanan Daerah
Masa penjajahan membawa penderitaan bagi rakyat melalui berbagai kebijakan yang tidak manusiawi, seperti kerja paksa, sistem sewa tanah, dan tanam paksa. Kondisi ini memicu perlawanan di berbagai daerah. Salah satu perlawanan terbesar adalah Perang Diponegoro (1825-1830), yang dipicu oleh campur tangan Belanda dalam urusan internal keraton dan sengketa tanah. Meskipun perlawanan ini sangat sengit, namun perjuangan yang masih bersifat kedaerahan ini belum mampu mengusir penjajah secara permanen.
*Gambar: Ilustrasi semangat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.*
Lahirnya Semangat Kebangsaan
Titik balik perjuangan terjadi pada awal abad ke-20. Politik Etis yang diterapkan Belanda secara tidak langsung membuka akses pendidikan bagi kaum pribumi. Dari sinilah muncul kalangan terpelajar yang menyerap ide-ide baru tentang kemerdekaan dan demokrasi.
Kesadaran bahwa perjuangan harus dilakukan secara serentak dan terorganisir melahirkan berbagai organisasi pergerakan nasional, diawali oleh Budi Utomo pada tahun 1908. Puncak dari penyatuan visi kebangsaan ini adalah ikrar Sumpah Pemuda pada tahun 1928, yang menyatukan tekad untuk memiliki satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.
Menuju Kemerdekaan
Perjuangan terus berlanjut di bawah penjajahan Jepang yang menggantikan Belanda pada tahun 1942. Meskipun singkat, masa ini juga diwarnai penderitaan melalui kerja paksa (romusha) namun sekaligus mematangkan semangat juang untuk merdeka. Akhirnya, didorong oleh semangat persatuan yang telah lama terbangun, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.